Indramayukabarane.com – Setelah aksi beberapa kali, terbukti pemerintah dianggap tidak berpihak kepada kaum buruh tentang PP 18 dan PP 36. Maka hari ini Selasa (06/11/2022) buruh se Jawa Barat lakukan aksi damai.
Mereka hadir di depan Gedung Sate atau Kantor Gubernur Jabar. Di sini mereka berorasi sambil meneriakkan berbagai tuntutan diwakili oleh beberapa perwakilan Korlap masing-masing aliansi dari organisasi dan serikat pekerja.
Seperti dikatakan para perwakilan aksi dalam orasinya di atas mobil komando, dengan bantuan sound cukup keras, mereka kecewa dengan sikap pemerintah baik pusat atau daerah yang tidak memihak kepada mereka kaum buruh.
Orasi mereka disambut ratusan buruh dari berbagai aliansi, terlebih jika bicara tentang ketidak adilan kondisi sekarang, di antaranya berbagai tuntutan buruh tidak ada realisasinya sampai kepada kenaikan harga bahan pokok.
Di antaranya tentang upah minimum kota/kabupaten (UMK) masih tetap tidak ada perubahan baik di kota maupun kabupaten.
Pun Undang-undang (UU) No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan yang tidak menggembirakan para buruh.
Orasi yang disampaikan di bawah guyuran hujan cukup deras itu tidak mengurungkan aksi para pengunjuk rass. Mereka bertahan sampai ada perwakilan dari provinsi datang dan mau menerima tuntutan mereka.
Mereka berharap, tuntutannya bisa disampaikan kepada gubernur yang selanjutnya diharapkan mendapat jawaban yang bisa menentramkan para buruh di seluruh Jawa Barat.
Sebagaimana aksi-aksi sebelumnya, standar pengamanan di lingkungan Kantor Gubernur Jabar disiapkan puluhan personil polisi.
(B syanto)